ini adalah sebuah cerita fiksi belaka apabila terdapat kesamaan cerita,nama,kata,dll itu merupakan hal ketidaksengajaan...so bacalah setiap partnya,red juga sengaja cerita ini dibuat pendek-pendek agar mata kalian tidak lelah dan ini juga merupakan sebuah Cerpen rombakan parsial dari Between 2 heart...selamat membaca
Part 3 :
“Mimpi”
Aku terdiam didepan meja makan
dengan memikirkan rasa bersalahku pada Sakura atas kejadian tadi padanya. Aku menghela nafas dalam-dalam “apa yang
membuatnya marah?adakah yang salah dengan ucapanku tadi?”, Aku berjanji akan
meminta maaf pada Sakura secepatnya,ya itu tekadku yang sudah bulat. Karena merasa lelah aku pun terduduk diatas
kursi sambil menyenderkan kepalaku diatas meja makan dengan tanganku yang
melipat dibawahnya.
Tak lama aku pun sudah berada disebuah tempat yang
entah berantah dimana aku sekarang berada. Aku begitu terpesona dengan
pemandangan sekitarku yang begitu indah dengan panorama yang begitu eksotis nan
natural. Hamparan laut biru pun menambah panorama menjadi semakin mempesona. Ku
mencoba melangkahkan kakiku dengan perlahan namun pasti diantara hamparan pasir
putih yang begitu lembut. Aku berusaha mencari sejumlah penduduk local untuk
meminta bantuan pada mereka. Ku melangkah menuju sebuah hutan pinus yang begitu
lebat dan teduh yang ada dihadapanku. udara berhembus begitu segar menembus
dinding-dinding rongga hidungku. Ketika ku berjalan diantara pohon pinus aku
merasakan ada seseorang yang mengawasiku dengan gerakkannya yang begitu
cepatnya. Aku terdiam sambil menengok kekanan dan kekiri mengawasi sekitarku
yang mungkin ada bahaya yang mengancamku.
Bulu kudukku terasa berdiri
saat terdiam diantara pohon-pohon yang begitu lebat. Angin berhembus begitu
dingin menyentuh kulit tubuhku yang begitu pekat. Beberapa kali terdengarlah
suara aneh yang membuatku semakin panic dan heran. Tiba-tiba ada sesuatu yang
terbang diatasku dengan kilat serta aku terkaget saat melihat seseorang dengan
pakaian serba hitam terpaku didepanku. Mukanya terlihat begitu pucat, gigi
taringnya yang panjang terlihat jelas di mulutnya,kelopak matanya terlihat begitu
hitam legam dan lensa matanya terlihat berwarna merah dengan pandangan yang
tajam. Pakaiannya seperti jubah hitam dengan sayap belakangnya berwarna putih
dengan kerah berdiri di bajunya.
“siapa kau?berani-beraninya
masuk daerah terlarang seperti ini”ujarnya,lalu aku menjawab,”so..so..sorry aku
tersesat disini,,can you help me?”kataku ketakutan,.ia pun berkata,”ikutlah aku
sekarang”katanya lantang sambil berjalan meninggalkanku,astaga makhluk apa
itu?Dracula???benarkah ini daerah istimewa Dracula?oh no aku tidak mau menjadi
makan malam mereka,lalu dia berhenti sejenak dan berkata,”owh iya siapa
namamu?”kata dia menyosongkan tangannya,”I’m Lucky,,who are u?”kataku,ia
menjawab,”aku Steve senang berkenalan denganmu,”kata Steve,lalu aku merasa ragu
untuk berjabat tangan dengannya. Karena aku hanya terdiam dengan rasa begitu
cemas seolah tak percaya ini.
“aku tidak akan melukaimu ini
wilayah Dracula putih yang melarang membunuh manusia baik sepertimu”kata
Steve,aku berkata,”lalu mengapa aku ada disini?”kataku,ia
menjawab,”entahlah,tapi wilayah ini sedang mempunyai masalah besar yang
mengancam kehidupan wilayah kami”kata Steve,”apa itu?”kataku,sambil menghela
nafas Steve berkata,”penduduk wilayah Dracula hitam terus-terusan menyerang
wilayah kami dan itu akan mengancam kehidupan Dracula putih”kata Steve,”so..apa
bedanya Dracula putih dan hitam?”kataku,Steve tersenyum dan berkata,”bangsa
kami tidak memangsa manusia yang bersifat baik,tulus,jujur tapi kami hanya memangsa
manusia bejat,jahat,dan Serakah”kata Steve,”berarti Dracula hitam memangsa
semua golongan manusia??oh my god”kataku kaget,”ya sudah sebelum kita kepergok
Dracula hitam cepat ikut aku”kata Steve.
Aku pun mengikuti Steve yang
entah kemana ia membawaku ke suatu tempat yang terasa asing denganku. Langkah
demi langkah kami berdua lalui dengan penuh kewaspadaan akan kedatangan musuh
secara tiba-tiba. Tak terasa kami pun sudah berada didepan sebuah istana
berarsitektur unik dan elegan. Dindingnya terbuat dari hamparan berlian yang
begitu mengkilap,sedangkan atapnya bertahtakan emas yang begitu indah dan
terawat. Hamparan rumput hijau dan bunga-bunga menyebarkan semerbak keharuman
yang menyegarkan. Aku dan Steve pun memasuki istana yang begitu luas nan mewah
itu,ketika kami memasukinya terdapat beberapa lorong-lorong yang menghubungkan
ruangan satu keruangan lainnya.
Akhirnya sampailah aku dan
Steve dihadapan sang Raja Dracula putih yang sedang duduk dikursi raja yang
begitu megah nan eksotis. Raja itu bernama lengkap “George Anthonius Stephen
Van de moon Rafael Arthur Oscard Nejuwa”,panggilannya yaitu “raja george“,(red:ya
Ampun nama sepanjang itu panggilannya singkat banget,cabe deh). Raja George juga mempunyai kekuatan menyamar
menjadi apapun tanpa seorang pun yang tahu. Kemudian aku dan Steve menyapanya
dengan cara berlutut dan mengucapkan salam.
“maaf tuan beribu-ribu ampun..hamba kesini membawa
seseorang yang datang entah darimana ia berasal,,kelihatannya ia tersesat
disini “kata Steve,lalu sang Raja yang gagah itu mendekatiku dan
berkata,”siapakah dirimu anak muda?”katanya,aku pun menjawab dengan
menunduk,”Sorry Mr. I’m Lucky come from to Jakarta and I don’t know why me
standing here”kataku,ia pun mengangkat daguku keatas dan ia berkata,”Lucky?Astaga
apa dia orang yang diramalkan oleh leluhur kita?”katanya.
“maaf tuan raja saya tidak
mengerti maksud tuan tapi saya hanya manusia biasa”kataku,Raja berkata”ya aku
tahu itu,tapi tidak semua orang bisa menembus negeri ini dan sepertinya kamulah
orangnya yang ditakdirkan dapat menembus negeri ini”ucapnya,lalu aku kaget dan
berkata,”maksudmu aku akan dijadikan Dracula sepertimu?tidak aku tak mau”kataku,Raja
George pun menempelkan tangannya dijidadku awalnya tak ada apapun yang aku
rasakan namun lama kelamaan tangan itu terasa begitu panas. Keluarlah cahaya
yang begitu terang dari tangan Raja Dracula itu yang seolah cahaya itu semakin
besar adanya. Aku pun memejamkan mata dan berusaha untuk tetap tenang dalam
menghadapi semua kejadian yang aku alami hari ini. Tapi aku takut dia akan
menggigitku dan menjadikanku Dracula putih.
Ketakutan itu membuatku resah
dan gelisah,dengan tak sabar akupun membuka mataku sambil
teriak,”tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk”. Aku tak menyangka
jika aku ternyata sudah berada disebuah kamar pribadiku dengan selimut berada
dibadanku. Karena tadi aku teriak akhirnya datanglah Bi Ijah menghampiriku
dengan raut muka yang cemas.,”den,aden kenapa teriak-teriak?”katanya,aku pun
mengatur nafas yang sempat tersengal-sengal.,”bi..mamih sama papih dah
pulang?”kataku,”belum den,”katanya,lalu aku menjawab,”oh..I want drink of
Chocolate warm,please makes chocolate drink for me”kataku,”hah apa den?bibi gak
ngerti”katanya,”oh my god,,buatkan aku coklat panas bi”kataku rada kesal,dengan
sedikit tergesa-gesa bi Ijah pun berkata,”i..i…i..iya den”katanya langsung
kabur.
Tiba-tiba aku merasa kepalaku
begitu sakit yang tak tertahankan entah apa yang menyebabkan kepalaku begitu
sakit yang luar biasa tersebut. Pandanganku seakan kabur dan terlihat
buram,badanku pun terasa lemas,pusing,serta badanku juga terasa menggigil luar
biasa. Aku pun tak sadarkan diri kembali setelah merasakan rasa sakit yang tak
tertahankan itu. Tak lama datanglah bi Ijah membawa minuman coklat hangat
untukku,”yahhh aden,,baru aja di tinggalin sebentar,udah ngejongkeng lagi”katanya.
Waktu pun bergulir dengan cepat
seiring sang mentari yang mulai memancarkan sinar kehidupannya bagi umat
manusia. Aku pun baru tersadar setelah kejadian semalam yang sempat menyakiti
kepalaku. Aku heran apa yang terjadi padaku kemarin?semuanya sangat membuatku
terheran-heran. Peristiwa aneh itu begitu beruntun saatku baru menginjakkan
kaki di Indonesia. Tanpa banyak waktu aku pun dengan segera menuju kamar mandi
dan membersihkan badanku yang terasa lengket. Setelah ku selesai mandi aku pun
membilas tubuhku dengan sebuah handuk kering yang ada ditanganku sambil
memandangi cermin didepan mataku. Ku coba membersihkan wajahku dengan pembersih
wajah dan ku babat habis jenggot dan kumis tipisku. Ku terdiam dan menatap
tajam wajahku seolah rasa penasaran it uterus menghantuiku. Tiba-tiba munculah
sesosok makhluk sebangsa jin yang aku mengenal wajahnya tepat dibelakang
punggungku.
Aku
menatap Steve didepan cermin“Steve…what make you can here”
Steve
menghampiriku“hy…I just wanna share with you”
Aku
membalikkan badan serta berhadapan dengan Steve“sekarang?”
Steve
menganggukkan kepalanya,“oh my god,Steve aku gak bisa mendengar curhatmu
sekarang,karena aku akan pergi kuliah”katanya,
Steve
menatapku dengan terdiam,“Lu…kamu kuliah dimana?”
Aku
pun menyenderkan tubuhku pada westafel“emang mau ngapain kalau aku kasih
tahu?mau ikut-ikutan kuliah juga?”
Dengan
sedikit bicara Steve masih menjawab,”ya…aku ingin tahu kehidupanmu”
Aku pun berpikir sejenak karena
tak mungkin Steve daftar kuliah karena apa dia punya ijazah SD,SMP,dan SMA?atau
apa dia punya uang rupiah? Aku masih diam tak berbicara sepatah katapun dan
ngeloyor menuju ruang tidur untuk ganti baju dan menuju ruang makan untuk
sarapan. Beberapa makanan telah tersedia dimeja makan. Steve berkata lagi”ayolahh
Lu…kamu jangan khawatir biar aku yang urus sendiri administrasinya”,aku
memandang Steve lebih dekat,”Loe punya Ijazah apa?”,Steve dengan pols
berkata,”Ijazah itu apa?”,Spontan aku tersedak mendengarnya,”saraff loe…kamu
gak akan bisa kuliah kalau gak punya Ijazah”.
Steve pun nyengir dengan
menatapku,“Ya ampun Lucky…..kamu lupa ya kalau aku bisa menyihir apapun
diduniamu,itu kecil hahahaha”,dengan alay aku berkata,”cius?Mi apa?”,Steve nyeleneh secara mengejutkan,”Mie ketek mu
yang basi,hahahaha”.
Setelah selesai makan aku
memanggil bi Ijah untuk menghampiriku,dan dia berlari menghampiriku. Aku
menatap bi Ijah“bi mommy and daddy kemana?mmmhh pergi lagi?”,,dengan simple Bi
Ijah menjawab,”ya biasa den,pada kerja dan berangkat pagi-pagi,kayak yang gak
tahu aja sibuknya mereka”, Aku pun mengerutkan kening sambil menghela
nafas,”bosan aku mendengarnya,kapan mereka luangkan sedikit waktu dengan
anaknya”,lalu bi Ijah menanggalkan lap makan ke pundaknya “ya aden sabar aja
ya?disini kana den gak sendirian”,dengan pandangan yang surup aku berkata”aku
jadi curiga jangan-jangan aku bukan anak kandung mereka”,bi Ijah pun kaget
mendengar perkataanku terlihat dari sorot matanya yang membesar,“aduhh den kamu
itu anak kandung ibu dan bapakmu,sumpah bibi gak bohong”,aku menghela nafas,”ya
sudah bi silakan lanjutkan kerjanya”
Bi ijah pun pergi kedapur untuk
melanjutkan pekerjaanya. Sementara aku heran pada bi Ijah apa dia tak melihat
Steve ya? Ini sungguh tak masuk akal tapi buang jauh-jauh perasaan itu. Sejenak
tiba-tiba aku ingat dengan Sakura masalah kemarin,yang langsung aku berdiri dan
berlari dari meja makan menuju mobil. Steve dengan mudahnya menyamar menjadi
manusia secepat kilat dan menyusulku dimobil.
Sesampainya di campus aku
langsung menuju kelas dan kulihat Sakura sedang mengobrol dengan sahabatnya
yang entah aku belum mengenalnya. Ingin rasanya kududuk disampingnya lagi tapi
aku tak mungkin jika mendekati Sakura pada saat genting seperti ini. Aku pun memandang
kedepan kelas yang langsung aku terbelalak melihat Steve sudah berada didepan
kelas bersama sang Dosen. Gila cepet amat perasaan aku aja ngurus perpindahan 4
hari nah dia?Astaganaga….(Red: saya aja heran)
0 komentar:
Posting Komentar