The Journey of Fantasy part 20

    ini adalah sebuah cerita fiksi belaka apabila terdapat kesamaan cerita,nama,kata,dll itu merupakan hal ketidaksengajaan...so bacalah setiap partnya,red juga sengaja cerita ini dibuat pendek-pendek agar mata kalian tidak lelah dan ini juga merupakan sebuah Cerpen rombakan parsial dari Between 2 heart...selamat membaca


Part 20 : Merindukan Purnama
Akhirnya kapal sihir Shane kembali berlayar diatas hamparan samudera biru yang begitu jernih. Terik sang mentari telah membuat suasana dikapal menjadi terasa panas serta bercucuran keringat. Kulihat setiap penghuni kapal sedang sibuk mencari kegiatan mereka masing-masing.
Shane yang saat itu sedang termenung sendiri hanya bisa duduk terdiam disebuah ruang hiburan yang entah apa yang sedang ia pikirkan.Wajahnya Nampak murung seolah ada sesuatu yang membuatnya harus berpikir lebih keras lagi agar dapat menyelesaikan masalah tersebut. Sorot matanya terlihat kosong seolah ia ingin lari dari kenyataan.
Tak lama setelah itu datanglah Sakura keruang hiburan dengan bermaksud untuk mengambil makanan yang bisa ia jadikan makanan itu sebagai desertnya. Langkah demi langkah ruangan hiburan itu Sakura telusuri. Namun langkahnya harus terhenti saat melihat Shane yang sedang duduk di meja makan.
Senyum penuh keheranan terpancar didalam diri Sakura itu sendiri. Dengan keanggunanya Sakura menghampiri Shane dengan posisi tubuh agak ia condongkan kedepan.
“Baru jadian kok udah cemberut gitu sih?kenapa Shane?”
Shane pun awalnya diam. Namun setelah beberapa menit ia merespon jawaban Sakura,”aku gak tahu harus ngomong apa sekarang sama kamu Sa..”
Sakura pun mengerutkan keningnya,“lohh kok bisa?emang ada apa?”
Shane pun menghela nafasnya dalam-dalam,”aku juga gak tahu Sa…aku lagi bimbang aja sekarang,mungkin ini udah jadi jalan hidup aku kali”
Sakura pun menatap Shane,”jadi kamu mau nyerah gitu aja?”
Shane pun menatap Sakura tajam” Ini gak segampang yang kamu pikirin Sa…hubungan aku sama Zaskia gak semulus hubungan kamu sama Lucky”
Sakura pun mengangkat kedua tangannya setinggi dada,”ok…ok aku ngerti kok,tapi apa kalian mau diem-dieman terus kayak gini?kalian berdua bisakan saling Share berdua demi kelanggengan hubungan kalian?”
            Shane pun rada nyolot,” Asal loe tahu ya?Zaskia itu cewek yang gak pernah mau ngerti perasaan cowoknya,ngerti loe?”
            Sakura pun sedikit emosi,”iya aku tahu itu tapi gak usah nyolot dong,gak usah kasar sama cewek,you understand?”
            Shane pun menghela nafasnya kembali,”Sorry aku minta maaf,aku memang sedikit emosi sama Zaskia dan kamu mancing-mancing itu semua”
            Sakura pun menatap Shane dengan sekilas,“ya aku tahu itu,gak seharusnya juga aku ikut campur masalah kalian”
            “ya,,kamu memang tidak usah repot-repot untuk menasehati aku…yang jelas kekhawatiranku hanya satu”
            Sakura pun mendongak kaget,”apa itu?”
            Shane menatap Sakura tajam sambil menghela nafasnya lagi,”aku hanya berharap kalau Zaskia tidak menjadikanku sebagai...”Shane pun diam sejenak,”Pelampiasannya saja karena tidak bisa merebut cintanya Lucky dari kamu”
            Suasana seketika menjadi hening.
***
            Siang pun kini berganti menjadi malam pertanda sinar sang mentari tak terlihat lagi. Suasana gelap sangat begitu terasa saat tahu langit tak dipenuhi oleh bintang nan jauh disana. Namun suasana gelap itu kini sirna saat melihat hadirnya sang purnama yang sangat begitu indah dan memancarkan sinarnya yang lembut untuk setiap insan. Saat langit tak begitu banyak ditaburi oleh bintang Nampaklah sebuah bintang biru yang sangat berkilau. Ya itulah bintang Sirius yang selalu membuat setiap mahkluk yang melihatnya merasa takjub.
            Kini yang kulihat Siriusku sedang diam dan termenung diatas kursi malasnya dengan tatapannya yang kosong. Aku melangkahkan kakiku menuju tempat dimana siriusku sedang merenungkan sendiri. Ketika ku memasuki kabin belakang kapal aku hanya diam dan berdiri didekat pintu kabin.
            “Kamu kenapa Sa?kok sedih gitu?”
            Sakura pun tersadar dari lamunannya,”Eh,Lu…no problem kok”
            Aku pun menghampiri Sakura dengan rasa penasaran,”aku lihat kayaknya kamu lagi punya masalah yang disembuyiin dari aku,kamu ini kenapa Sa?”
            Sakura pun menepis pertanyaanku,”mungkin aku sekarang kurang fit aja”
            Aku pun menatap sakura dengan tajam,”okk mungkin aku bisa membaca pikiran kamu sekarang kayak apa tapi yang lebih penting aku akan menghibur kamu sekarang”
            Sakura pun tersenyum kembali,”kamu mau ngapain?”
            Aku pun menjulurkan tangan kananku pada Sakura dan Sakura pun menggandeng tanganku. “oh iya aku lupa,aku akan menutup mata kamu sekarang”
            Sakura menatapku heran,’ngapain harus ditutup?’
            Aku pun menyakinkan sakura dengan keras,’I will make a surprise just for you’
            Akhirnya aku menuntun Sakura menuju suatu tempat terbuka agar lebih menyatu dengan alam bebas. Udara malam yang sejuk ditemani dengan deru ombak yang menggelegar tepat dibawah sang purnama yang benderang, aku menuntun Sakura di depan ruangan mengemudi sang nahkoda. Disana aku telah siapkan dua buah kursi yang saling berhadapan ditambah dengan sebuah meja bundar kayu kecil yang diatasnya terdapat rangkaian lilin yang menyala-nyala.
            Perlahan aku tuntun dia untuk duduk diatas kursi kayu yang telah disediakan. Lalu aku buka penutup mata Sakura yang aku tahu bahwa Sakura mulai senyum merekah kembali. Begitu penutup mata itu terbuka laskar putih pun langsung mengucapkan Happy Birthday.
            Spontan Sakura kaget dibuatnya,bahkan ia sendiri tidak ingat jikalau hari ini adalah hari ultahnya Sendiri. Tapi ia Nampak kurang gembira saat tahu bahwa Laskar Putih tidak lengkap. Ia tahu kalau Shane dan Steve ternyata tidak bergabung dengan teman-temannya yang lain.
            Sakura pun berkata didalam benaknya,”Shane…harusnya kau jangan cemburu dengan Zaskia,karena aku yakin jika Lucky takkan merebut Zaskia darimu…I hope this is just little problem and my speak never will lie”
            Zaskia pun dengan Gembira memeluk Sakura,”Sayonggggggg…happy birthday ya?may you can married with Lucky in faster,and you can take a success”
            Aku pun langsung mengamini dengan keras,”Amiiiiiiiiiiiiiiinnn”
            Begitu pun dengan Renata dan Raka yang mengucapkan Happy birthday kepada Sakura dengan cara mengekpresikannya yang berbeda-beda.
            Sementara aku mengambil sebuah kotak kayu besar yang telah di siapkan sejak awal. Mereka pun bertanya-tanya apa sebenarnya isi dari kotak kayu tersebut. Akhirnya aku menyerahkannya pada Sakura.
            “Sakura I just can give is this”kataku sambil mengeluarkan sebuah mahkota sederhana yang terbuat dari rangkaian bunga Lily,rose dan tanaman merambat yang aku buat menjadi sebuah mahkota yang didepannya aku selipkan sebuah mutiara kecil.
            ‘Siriusku….Kaulah bintang hatiku
             Kaulah Melodiku…
             Senyum indahmu menghangatkan tubuhku
             Jangan pernah kau pergi lagi
             Karena aku tak bisa hidup tanpamu
             Sinar Matamu adalah mutiaraku
           Suaramu iringi nafasku
            Kaulah inspirasiku
Aku tahu cintamu hanya Satu
Dan kau tahu bahwa cintaku hanya satu
Karena kita yakin cuman satu
Yaitu cinta kita hanya satu’

            Spontan mata Sakura berkaca-kaca ketika berhadapan denganku. Senyum dibibirnya kian mengembang yang lambat laun meneteslah air matanya karena sudah tak bisa lagi membendung kekaguman dirinya pada sang kekasih. “you are my boyfriend who very care with me..I don’t know must speak anything but tonight I very speechless”,”oh ya thanks very much for all my best friends…you are kindness people who I have… I miss you all”
            Zaskia kembali memeluk Sakura,“Sakura you are my bestfriend,I always hope you are my twice with the face shame”
            Renata pun menggembel pipi Sakura,”Adikku semoga bisa awet ya sama si ganteng kalem yang playboy itu”
            Aku pun jadi melongo mendengarnya,”anjirrrrrr….belakangnya mentok banget”
***
            Waktu pun tak terasa semakin larut, detik demi detik malam perlahan mulai sunyi seolah memanggil setiap insan untuk segera tidur. Udara berhembus kian kencang menusuk setiap relung jiwa yang hadir didalamnya. Aku dan Sakura masih berbincang-bincang dibawah sang purnama dan disaksikan pula oleh Sirius.
            ‘Siriusku…kau suka dengan semua yang kulakukan semua ini?’
            ‘Matahariku…ini adalah malam terindah yang pernah aku alami dan aku benar-benar tidak bisa mengungkapkan semua ini serta aku tidak tahu membalasnya dengan apapun’
            ‘Dengan membuatmu bahagia saja sudah cukup membuatku bahagia’
            ‘Matahariku…kau sangat berbeda dengan semua lelaki yang pernah aku kenali,aku jadi malu karena tidak bisa menjadi pacar yang baik buat kamu’
            ‘Siriusku…sadarkah kau dengan semua ini?’
            ‘Maksudnya?’
            ‘Dimalam yang special ini hanya ada aku…kamu…dan….mereka…(menunjuk bulan dan Sirius)‘
            Kembali mata Sakura berkaca-kaca yang seolah begitu takjub dengan semua yang ia lihat sekarang. Ia kini sadar bahwa walaupun kini Lucky sudah bukan manusia lagi tapi cinta mereka takkan pernah rapuh oleh apapun. Ia sekarang sudah menerima apa adanya tentang Lucky karena ia tahu bahwa Lucky adalah Lentera qalbu yang takkan bisa padam seutuhnya.
            ‘Lu…maafin aku ya’
            Aku pun kaget mendengar perkataan Sakura yang aku tidak aku maksud dia apa mengatakan seperti itu. Tiba-tiba saja dia berdiri tepat dihadapanku yang spontan aku juga ikut berdiri karena kaget. Sakura kini diam sejenak tak ada respon apapun.
            Sorot matanya kini memandang wajahku,senyum manisnya tersungging disudut bibirnya,ya Ampunn aku tak tahan melihat kecantikan wajahnya yang kini semakin mendekat. Aku diam tak berkutik saat tahu wajah Sakura ternyata semakin mendekati wajahku. Aroma nafasnya kini terasa memburu dan terasa kerongga hidungku.
            Aku pun menutupkan kelopak mataku yang diikuti oleh Sakura. Aku memegang kedua tangannya yang tak terasa wajah kami semakin mendekat. Lalu kami berdua merasakan sentuhan alami di kedua bibir kami yang kini saling menempel. Kini aku dapat berpagutan dengan Sakura yang merasuki rongga jiwaku. Kami berdiam diri sedikit lama karena saling menghirup aroma tubuh kami masing-masing.
            Tiba-tiba kami berdua tersadar atas apa yang kami lakukan barusan. Dengan cepat Sakura menjauhi tubuhku dan melepaskan kedua tanganku. Aku benar-benar sport jantung saat itu karena aku kira Sakura marah denganku. Namun dugaanku salah,ia kini tersenyum padaku seolah tak ada yang terjadi apa-apa barusan.
            ‘Aku akan selalu merindukan purnama yang kini telah terukir didalam hatiku’ucap Sakura sebelum ia pergi meninggalkanku.
            Aku kini diam tak ada sepatahkata pun yang keluar dari mulutku. Kini aku merasa getir setelah kejadian tadi. Aku merasa malu pada sang purnama dan Sirius. Tiba-tiba Steve datang menghampiriku.
            Dengan nada datar ia menghampiriku‘Misi berhasil?’
            Aku pun mengacungkan jempolku,’success..oh ya lu kemana aja sih Steve,rese lu’
            Dia pun nyengir,’hehehe sorry gue abis nemenin Raja karaoke’
            ‘Huhhh….dasar Dracula ganjen’
            ‘ya gapapa donk lu juga sekarang dracula’
            Aku pun menatap Steve dengan tajam.’ehh gue kekamar dulu ya?ngantuk berat nih sumpah’
            ‘!##&^%^&(*))_&^%$##@&++))*&’

0 komentar:

Posting Komentar